Wanita Hamil dan Balita Sebaiknya Hindari Mie Instan
Label: hamil, balita. Dibaca: 25115 kali. Facebook Share: 42.Twitter Share: 19. Rating: ♥♥♥♥
Label: hamil, balita. Dibaca: 25115 kali. Facebook Share: 42.Twitter Share: 19. Rating: ♥♥♥♥
Dewasa  ini kian banyak orang yang mempercayakan urusan perutnya pada sebuah  sajian yang bernama 'mie instan.' Tiap kali berbelanja ibu-ibu tak lupa  menyisipkan mie instan dalam daftar kebutuhannya, anak-anak kos selalu  menyimpan beberapa bungkus mie instan untuk mencegah kelaparan di malam  hari, para pecinta olahraga gunung pun turut memasukkan mie instan  sebagai logistik wajib. 
Wajar  jika mie instan disukai, karena selain praktis, cepat, lezat dan murah.  Namun tahukah anda bahwa mie instan tak mempunyai kandungan gizi yang  cukup dan bahkan zat additivenya (tambahan) tak baik untuk wanita yang  tengah hamil dan juga balita.  
Mie,  dalam masyarakat Cina merupakan simbol panjang umur karena bentuknya  yang panjang jenis dan bahan pembuatnya bermacam-macam. Ada mie instan,  mie kering, mie basah, mie rebus, yang dibuat dari terigu (gandum). Ada  juga bihun, yang dibuat dari tepung beras. Lalu soun, yang dibuat dari  pati tepung kacang hijau.  
Ada  juga yang dibuat dari campuran tepung terigu dan beras, tepung tapioka,  tepung kentang atau tepung soba. Tapi yang paling populer tentu mie  instat, dengan berbagai merk dan citra rasanya, baik dalam kemasan  plastik polietilen maupun polistiren (stirofoam), dalam bentuk cangkir  atau mangkuk.  
Mie  instat sebenarnya bentuknya sangat panjang, namun saat pemprosesan ia  dilipat, digoreng dan dikeringkan dalam oven panas. Penggorengan inilah  yang membuat mie mengandung lemak. Bahan baku utama mi instant memang  tepung terigu, namun, selama proses pembuatannya, dipakai juga minyak  sayur, garam, natrium polifosfat (pengemulsi, penstabil dan pengental),  natrium karbonat dan kalium karbonat (keduanya pengatur keasaman),  tartrazine (pewarna kuning).  
Kadang  natrium polifosfat dicampur guar gum. Bahan lain misalnya karamel,  hidrolisat protein nabati, ribotide, zat besi dan asam malat yang  fungsinya tidak jelas. Selain minyak sayur, ada pula food additive,  yaitu bahan-bahan kimia yang ditambahkan ke dalam proses pengolahan  makanan, dengan tujuan agar makanan tersebut memiliki sifat-sifat  tertentu.  
Bumbu  mie, misalnya garam, gula, cabe merah, bawang putih, bawang merah, saus  tomat, kecap, vetsin (MSG) serta bahan cita rasa (rasa ayam, rasa udang,  rasa sapi) juga banyak menggunakan additive. Belum lagi stirofoam dalam  mie cangkir, yang dicurigai bisa menyebabkan kanker.  
Meski  risiko kesehatan akibat additive tak langsung kelihatan, namun menurut  Arlene Eisenberg, dalam buku What to Eat When You're Expecting, ibu  hamil sebaiknya menghindari makanan yang banyak mengandung additive.  Bagi balita, bahan-bahan yang sebenarnya tak dibutuhkan tubuh ini juga  bisa memperlambat kerja organ-organ pencernaan.  
Selain  itu juga kandungan utama dari mie adalah karbohidrat. Lalu ada protein  tepung (gluten), dan lemak, baik yang dari mienya sendiri maupun minyak  sayur dalam sachet. Jika dilihat komposisi gizinya, mie memang tinggi  kalori, namun miskin zat-zat gizi penting lain seperti vitamin, mineral  dan serat.  
Kalau  mau bergizi lengkap, perlu ditambahkan sayuran seperti kol, sawi, tomat,  brokoli, wortel, atau kecambah, tambahkan juga baso, udang , telor,  sosis atau kornet. Bahan-bahan ini tinggal dimasukkan saat kita merebus  mie..mudah bukan? Dan yang perlu diingat, sebaiknya hindari konsumsi mie  instant setiap hari.
Sumber : http://www.dechacare.com/Wanita-Hamil-dan-Balita-Sebaiknya-Hindari-Mie-Instan 

 
 Postingan
Postingan
 
 
 
 
 

0 komentar:
Posting Komentar